Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Agustus 31, 2010

31 Agustus 2010


Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.

Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: ”Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: ”Diam, keluarlah dari padanya!” Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: ”Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.


Renungan
Yesus selalu mengajar dengan penuh KUASA. ”Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.” Dia mengajarkan Firman Tuhan seperti belum pernah ada orang yang mengajarkannya. Para Rabi mengajar dengan mengutip apa yang telah dikatakan orang-orang dari kalangan figur otoritas. Para Nabi yang mendapat delegasi kuasa Allah selalu berbicara ”demikianlah sabda Allah”.

Yesus tidak membutuhkan kuasa orang lain untuk mendasari ajaran-Nya. Dia memiliki kuasa atau otoritas sendiri. Ketika dia berbicara maka Allahlah yang berbicara. Ketika dia mengeluarkan perintah maka semua orang—termasuk setan pun—taat kepada-Nya. Sabda-Nya sungguh dahsyat dan penuh daya. Orang takjub mendengarkan Dia. ”Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” Orang yang memiliki kuasa adalah orang yang berwibawa.

Orang yang berwibawa adalah orang yang berbicara secara konsisten dengan perilaku dan perbuatannya. Sabdanya menjadi ’dabar’, menjadi benar-benar terjadi dalam dirinya dalam apa yang dilakukannya. Orang-orang seperti ini memang pantas didengarkan dan dipercayai.

Tuhan, Sabda-Mu penuh daya dan kehidupan. Semoga aku tidak pernah ragu sedikit pun akan kasih dan kerahiman-Mu yang menyelamatkan dan daya kuasa Sabda-Mu yang membawa kesembuhan, kebebasan, dan kasih yang sejati. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: