Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, September 13, 2010

13 September 2010


Setelah Yesus selesai berbicara di de­pan orang banyak, masuklah Ia ke Kaper­naum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: ”Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.”

Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: ”Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: ”Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!” Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.


Renungan
Apa pun kedudukan dan pangkat kita, kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak, kita semua di hadapan Yesus adalah sama-sama murid-Nya. Di hadapan Tuhan yang memiliki segala-galanya, kita tidak berarti, bahkan kita semua tidak layak di hadapan Tuhan. Sikap ini ada dalam diri perwira yang hambanya sakit dan akhirnya disembuhkan oleh Yesus.
Menyadari segala keterbatasan kita di hadapan Tuhan, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk memegahkan diri. Apa yang dikritik Paulus terhadap cara ibadat umat Korintus—dalam bacaan pertama—semestinya juga menjadi refleksi kita bersama. Keluhan sering terdengar karena zaman sekarang ini beribadat di Gereja menjadi ajang show atau pameran.

Kalau di Gereja orang lebih mementingkan penampilan, pakaian, lagu-lagu bagus yang hanya dapat dinyanyikan oleh kor, tetapi semuanya itu tanpa disertai penghayatan, bukankah itu hanya menjadi pertunjukan rohani? Akibatnya, di tengah umat mulai timbul persaingan, gap atau kelompok-kelompok yang menjadikan Gereja tidak solid. Semua yang kita miliki semestinya kita manfaatkan untuk semakin membantu semua umat beriman untuk semakin menghayati hidupnya sebagai murid Kristus, bukan justru untuk memecah belah umat.

Tuhan, sebagai murid-Mu, aku telah Kauberi aneka anugerah. Semoga aku mam­pu menggunakan semua anugerah-Mu untuk membangun kehidupan Gereja dan mengembangkan iman umat-Mu. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: