Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, September 14, 2010

14 September 2010 Pesta Salib Suci


”Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yai­tu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa mening­gikan ular di padang gurun, de­miki­an juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”

Renungan
Saat bangsa Israel terancam oleh ular-ular Tedung karena ketidaktaatan mereka kepada Allah, mereka selamat bila memandang patung ular tembaga yang dibuat Musa. Apakah patung ular tembaga itu yang menyelamatkan? Patung ular tembaga melambangkan ketaatan Musa kepada Allah yang ia junjung tinggi di atas sebuah tiang. Siapa saja yang menengadah, mengarahkan hati dalam ketaatan kepada Allah, akan selamat.

Ketaatan Yesus kepada Allah, beresiko Dia ditinggikan di kayu salib. Penyaliban Yesus, di mata dunia merupakan perendahan terhadap diri-Nya. Yesus yang adalah Putra Allah, telah merendahkan diri-Nya. Ia menjadi manusia yang rela menderita sampai menyediakan diri-Nya disalib demi ketaatan-Nya kepada kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia. Ketaatan-Nya itu berkenan kepada Allah sehingga Dia ditinggikan kembali sebagai Anak Allah agar semua makhluk tunduk di hadapan-Nya.

Ular tembaga dan Yesus yang ditinggikan di kayu salib mengungkapkan ketaatan kepada Allah yang mendatangkan keselamatan. Kendati harus menderita dan direndahkan, beranikah kita untuk tetap setia dan taat kepada Allah?

Tuhan Yesus, aku tidak takut akan salib hidup ini. Kendati aku harus direndahkan demi iman kepada-Mu, aku akan tetap setia dan taat kepada-Mu. Aku ingin memperoleh kemuliaan bersama-Mu. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: