- Bacaan I: 1Kor 15:1-11
- Mazmur: Mzm 118:1-2,16ab-17,28
- Injil: Luk 7:36-50
Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: ”Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepadanya: ”Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon: ”Katakanlah, Guru.”
”Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?” Jawab Simon: ”Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: ”Betul pendapatmu itu.” Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: ”Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
Renungan
Dengan merendahkan diri dan bahkan wafat di salib Yesus menebus dosa manusia. Dengan semangat rendah hati dan berserah kepada kasih karunia Allah, Paulus mewartakan kabar gembira tentang Yesus sehingga banyak orang menjadi percaya dan bertobat. Pengampunan terjadi karena belas kasih Allah atas sikap rendah hati manusia.
Sikap rendah hati yang penuh pasrah diri kepada kasih Allah ditampilkan Injil dalam diri seorang wanita berdosa. Tanpa sungkan, malu, dan tidak peduli terhadap tatapan mata atau anggapan orang, dia datang kepada Yesus. Di kaki Yesus, wanita itu berlinang air mata, menangisi dosa-dosanya. Dengan rambut yang menjadi mahkota dirinya dia menyeka air matanya, seolah di hadapan Yesus dia mengesampingkan harga dirinya. Dia mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi yang mahal, mengungkapkan kasih dan penghormatan dirinya terhadap Yesus. Dosanya yang banyak telah diampuni karena wanita itu berbuat kasih. Demikian sikap Yesus terhadap wanita itu. Bagaimana dengan kita yang juga banyak melakukan dosa, apakah kita memiliki kerendahan hati untuk datang kepada Yesus dan berbuat kasih sebagai tanda tobat kita?
Yesus sumber pengampunanku, aku tersungkur di bawah kaki-Mu untuk memohon kerahiman-Mu atas dosa-dosaku. Rengkuhlah diriku dalam kasih-Mu agar aku pun mampu berbuat kasih lebih banyak lagi dalam hidupku. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2010
0 comments:
Posting Komentar