- Bacaan I: 1Kor 5:1-8
- Mazmur: Mzm 5:5-6,7-12
- Injil: Luk 6:6-11
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: ”Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu Yesus berkata kepada mereka: ”Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: ”Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Renungan
Kapan kita harus berbuat baik? Situasi dan pengalaman hidup akan menunjukkannya. Kebaikan bersifat universal, berlaku di mana saja, bagi siapa saja, dan tidak terbatas waktu. Bahkan hukum pun dibuat semestinya demi kebaikan itu sendiri bukan justru bertolak belakang dengan prinsip-prinsip kebaikan.
Praktiknya dalam kehidupan manusia, kebaikan sering dibatasi oleh sekat-sekat manusiawi. Kebaikan dikotak-kotakkan dalam waktu, kesamaan suku atau golongan, berdasarkan kriteria-kriteria tertentu atau bahkan dalam kerumitan birokrasi. Tidak jarang, untuk berbuat suatu kebaikan, orang harus penuh pertimbangan yang menyebabkan keraguan bahkan kecurigaan. Akhirnya, kebaikan menjadi tertahan atau terhenti.
Yesus memberikan teladan kebaikan sejati. Dia tetap setia melakukan kebaikan, tanpa merasa dibatasi oleh hukum, pandangan, dan kesan orang. Apa yang dikerjakan Yesus, semestinya juga menjadi teladan bagi semua orang, terutama para murid Yesus.
Tuhan Yesus, aku murid-Mu ingin meneladan kebaikan-Mu. Ajarilah aku kebaikan sejati, agar aku memiliki kebaikan-Mu sendiri untuk aku bagikan kepada semua orang di sepanjang gerak hidupku. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2010
0 comments:
Posting Komentar