- Bacaan I: Ef 2:12-22,
- Mazmur: Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14
- Injil: Luk 12:35-38
”Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.”
Renungan
Andi seorang yang aktif dan supel. Ia selalu terlibat dengan dunia di sekitarnya. Di kantor, ia pekerja yang ulet dan bekerja keras. Kapan pun dimintai data dan laporan, ia selalu siap. Ia berusaha menyelesaikan semua pekerjaan dengan sebaik mungkin. Di masyarakat, ia juga anggota masyarakat yang peduli dengan lingkungannya. Ia akrab dengan tetangga-tetangganya. Ketika Andi meninggal dunia, ada begitu banyak orang yang kehilangan. Ia dikenang sebagai orang yang baik hati. Ketika ia dimakamkan, banyak sekali orang yang hadir dan mencucurkan air mata.
Bila kita meninggal dunia, sebagai siapakah kita akan dikenang? Apakah kita akan dikenang sebagai orang baik? Adakah orang yang akan mengucurkan air mata kalau kita yang meninggal? Adakah orang yang kehilangan kalau kita tidak ada lagi di muka bumi ini? Apa yang akan terjadi saat kita menghadapi kematian dapat digambarkan dan diduga dari bagaimana kita menjalani kehidupan saat ini. Jangan sampai kita dilahirkan, menjadi besar, menjadi tua, dan akhirnya mati sia-sia tanpa arti bagi siapa pun.
Ya Tuhan, persiapkanlah aku agar aku dapat mengisi hidupku sebaik mungkin agar berguna bagi orang lain. Jangan sampai hidupku sia-sia dan tidak bermanfaat untuk siapa pun. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2010
0 comments:
Posting Komentar