Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Desember 28, 2010

Renungan Harian 28 Des'2010

Pesta Kanak-Kanak Suci

1Yoh 1:5-2:2,
Mzm 124:2-3,4-5,7b-8,
Mat 2:13-18


Mat 2:13-18

Setelah orang-orang majus itu berangkat, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: ”Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku ber­fir­man kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.”

Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirman­kan Tuhan oleh nabi: ”Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diper­dayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: ”Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”

Renungan
Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan.

Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.

Perjalanan sejarah bangsa manusia pada setiap zaman diwarnai dengan korban dari pihak orang kecil dan tak berdaya, bahkan orang tak berdosa juga, seperti kanak-kanak suci itu. Kita bisa saja mengklaim diri bahwa kita lebih baik dari Herodes yang bejat itu. Benarkah demikian?

Kalau kita selalu memprioritaskan diri kita sambil mengorbankan sesama di sekitar kita, apakah kita lebih baik daripada Herodes?

Kalau kita selalu mencari kambing hitam dalam kehidupan, menimpakan kesalahan kepada anggota keluarga atau kerabat kita yang lemah dan tak berdaya, apakah kita masih lebih baik daripada Herodes?

Kalau kita menelantarkan orang-orang yang berada dalam tanggung jawab kita, apakah kita belum pantas untuk menyejajarkan diri kita dengan Herodes?

Doa: Ya Tuhan, kekanglah sikapku yang serakah dan arogan ini, agar aku dapat mem­perlakukan sesamaku dengan sepantasnya. Amin.

Sumber : Ziarah Batin 2010

0 comments: