Kamis, Desember 30, 2010
Renungan harian 30 Desember 2010-Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya
Hari Keenam dalam Oktaf Natal
1Yoh 2:12-17,
Mzm 96:7-8a,8b-9,10,
Luk 2:36-40
Luk 2:36-40
Di Yerusalem ada yang bernama Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Renungan
Masa kecil Yesus tidak dijelaskan secara rinci, namun yang kita ketahui pasti adalah bahwa Yesus mengalami pertumbuhan dan perkembangan hidup kemanusiaanNya dalam bimbingan keluarga kudus.
Tentunya keluarga kudus ini sangat berperan dalam mewariskan nilai-nilai keutamaan hidup yang berguna bagi perkembangan kepribadian Yesus, sehingga secara khusus Injil katakan: “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya.”
Keluarga kudus menjadi rumah perkembangan dan persiapan bagi Yesus kecil menuju kematangan hidup manusiawiNya, dan kemudian menjadi berkat bagi masa depan dunia.
Hendaklah setiap keluarga kristiani dapat meneladan keluarga kudus, mewariskan nilai-nilai baik bagi anak-anak dan mendidik mereka menjadi anak-anak Allah yang beriman dan berguna bagi masa depan dunia.
Keluarga yang tidak hidup dalam keteguhan iman dan tidak harmonis tentu tidak mendukung bagi kehidupan semua anggotanya. Tentu saja juga tidak memberi bekal yang baik dan berguna bagi sesama seturut panggilanNya.
Semoga semakin banyak keluarga kristiani menjadi pasangan yang baik sehingga dapat membangun kehidupan keluarga yang baik seperti keluarga kudus.
(Renungan Harian Mutiara Iman 2010, Yayasan Pustaka Nusatama)
1Yoh 2:12-17,
Mzm 96:7-8a,8b-9,10,
Luk 2:36-40
Luk 2:36-40
Di Yerusalem ada yang bernama Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Renungan
Masa kecil Yesus tidak dijelaskan secara rinci, namun yang kita ketahui pasti adalah bahwa Yesus mengalami pertumbuhan dan perkembangan hidup kemanusiaanNya dalam bimbingan keluarga kudus.
Tentunya keluarga kudus ini sangat berperan dalam mewariskan nilai-nilai keutamaan hidup yang berguna bagi perkembangan kepribadian Yesus, sehingga secara khusus Injil katakan: “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya.”
Keluarga kudus menjadi rumah perkembangan dan persiapan bagi Yesus kecil menuju kematangan hidup manusiawiNya, dan kemudian menjadi berkat bagi masa depan dunia.
Hendaklah setiap keluarga kristiani dapat meneladan keluarga kudus, mewariskan nilai-nilai baik bagi anak-anak dan mendidik mereka menjadi anak-anak Allah yang beriman dan berguna bagi masa depan dunia.
Keluarga yang tidak hidup dalam keteguhan iman dan tidak harmonis tentu tidak mendukung bagi kehidupan semua anggotanya. Tentu saja juga tidak memberi bekal yang baik dan berguna bagi sesama seturut panggilanNya.
Semoga semakin banyak keluarga kristiani menjadi pasangan yang baik sehingga dapat membangun kehidupan keluarga yang baik seperti keluarga kudus.
(Renungan Harian Mutiara Iman 2010, Yayasan Pustaka Nusatama)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar