Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Jumat, Januari 07, 2011

07 Januari 2011
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan (P)
St. Raimudus dr Penafort; St. Lusianus


Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: ”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: ”Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.

Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata: ”Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.


Renungan
Seorang bapak mengembangkan usahanya dengan membuka restoran. Perlahan tetapi pasti, usahanya berkembang. Dari gerobak kecil sederhana sekarang menempati dua petak ruko. Dari pegawainya hanya dua orang kini ada sepuluh orang.

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, pada suatu malam restorannya kebakaran menewaskan sebagian pegawainya. Dalam situasi itu, beriman tidaklah mudah.
Walaupun beriman tidak mudah dalam situasi sulit, tetapi hal itu menjadi paling memungkinkan. Beriman berarti berharap, memiliki asa, mau bangkit lagi. Bagi si kustawan dalam Injil hari ini, beriman barangkali satu-satunya yang bisa dia perbuat karena memotivasinya untuk bertahan hidup. Yesus tampil sebagai Tuhan yang mengetahui kebutuhan dasar manusia dan mau memenuhi harapan manusia. Dialah satu-satunya harapan ketika tidak ada yang dapat diandalkan.

Sering kali kali orang merasa memerlukan Tuhan ketika dalam situasi sulit, karena memang hanya Dialah yang bisa mengerti dan mampu melepaskan segala kepenatan, duka, dan nestapa. Dengan iman itu, orang merasa diteguhkan untuk mau melangkah lagi dan berharap sebagaimana Yohanes berkata, ”Siapakah yang mengalahkan dunia, selain daripada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?” (1Yoh. 5:5).

Tuhan Yesus, aku sering kali kurang beriman. Tambahkanlah imanku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: