- Bacaan I: Kej 2:4b-15-17
- Mazmur: Mzm 104:1-2a,27-28,29bc
- Injil: Mrk 7:14-23
Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: ”Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” [Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!]
Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya: ”Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: ”Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Renungan
Hati dan batin kita laksana suatu ruang yang kalau tidak dibersihkan dan dimurnikan akan tetap kotor dan menghasilkan hal-hal yang menajiskan. Kalau ruang ini tidak bersih maka yang keluar adalah bau busuk dan menyesakkan, sedangkan kalau ruang ini bersih akan keluarlah aroma segar dan menyejukkan.
Melalui bacaan Injil hari ini, Tuhan mengajak kita untuk melihat kualitas hati dan batin kita. Apakah kita mempunyai hati dan batin yang bersih atau kotor, yang bagus atau jelek. Hati dan batin yang kotor dan jelek berisikan ”segala pikiran jahat, perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Mrk. 7:21–22). Semuanya itu disebut oleh Yesus sebagai hal-hal yang menajiskan orang. Hati dan batin yang baik dipenuhi pikiran baik, kerendahan hati, ucapan syukur, hormat, dan buah-buah Roh seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5:22–23).
Hati adalah pusat seluruh personalitas, pusat seseorang merasa, berpikir, dan bertindak. Oleh karenanya, hati manusia menjadi tempat Allah dan Roh-Nya bersemayam.
Cara untuk menjauhkan hati atau batin kita dari hal-hal yang jahat dan kotor adalah mendekatkan diri kepada Tuhan, sesama, alam lingkungan dan ciptaan-Nya. Bacaan pertama mengajak kita untuk menghargai manusia dan seluruh ciptaan Allah, seperti tumbuh-tumbuhan, hujan, embun, binatang, dan sebagainya, yang ditempatkannya di Taman Eden. Semuanya diciptakan dan diberikan oleh Allah agar kehidupan kita umat manusia menjadi sejahtera dan bahagia.
Tuhan Yesus Kristus, aku memberikan hati dan batinku untuk Kaumurnikan dan sucikan agar menjadi hati yang bersih dan berbuah kebaikan. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar