Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Kamis, Maret 10, 2011

10 Maret 2011
Hari Kamis Sesudah Rabu Abu(U)
St. Yohanes, Biarawan


Dan Yesus berkata: ”Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam ke­pala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan di­bangkitkan pada hari ketiga.” Kata-Nya kepa­da mereka semua: ”Setiap orang yang mau meng­­ikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, me­mi­kul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan me­nyelamatkannya. Apa gunanya seorang mem­peroleh seluruh dunia, tetapi ia mem­binasakan atau merugikan dirinya sendiri?”

Renungan
Pengalaman adalah guru yang amat berharga. Pengalaman—termasuk pengalaman yang pahit dan tidak enak—kerap membantu kita menjadi lebih kuat dan matang. Hal tersebut terbukti dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang anak dapat berjalan dan berlari kadang-kadang sesudah mengalami beberapa kali terjatuh. Bagi orang dewasa, hal yang sama juga berlaku. Penderitaan, pengalaman jatuh, dan sakit tidak selamanya buruk dan negatif. Sering orang menjadi lebih dewasa dan matang justru karena mengalami pengalaman yang pahit.

Yesus meminta kita—pengikut-Nya—untuk memikul salib kita setiap hari. Salib atau penderitaan tidak perlu ditakuti atau dihindari. Seorang pengecut yang tidak mau mengambil risiko atau kesusahan tidak akan pernah mengalami kemajuan dalam hidupnya. Ada banyak kesulitan hidup di depan mata kita. Berbahagialah mereka yang mempunyai keyakinan diri untuk berani menghadapi dan menanggungnya. Orang demikian ibarat mereka yang bersedia berlari mengejar bus, dengan risiko jatuh daripada mereka yang duduk malas membiarkan bus berlalu begitu saja.

Allah yang berbelas kasih, semoga berkat-Mu yang berlimpah membuat aku semakin tegar dalam menanggung salibku setiap hari. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: