- Bacaan I: Ul 30:15-20
- Mazmur: Mzm 1:1-2,3,4,6
- Injil: Luk 9:22-25
Dan Yesus berkata: ”Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Kata-Nya kepada mereka semua: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”
Renungan
Pengalaman adalah guru yang amat berharga. Pengalaman—termasuk pengalaman yang pahit dan tidak enak—kerap membantu kita menjadi lebih kuat dan matang. Hal tersebut terbukti dalam kehidupan kita sehari-hari. Seorang anak dapat berjalan dan berlari kadang-kadang sesudah mengalami beberapa kali terjatuh. Bagi orang dewasa, hal yang sama juga berlaku. Penderitaan, pengalaman jatuh, dan sakit tidak selamanya buruk dan negatif. Sering orang menjadi lebih dewasa dan matang justru karena mengalami pengalaman yang pahit.
Yesus meminta kita—pengikut-Nya—untuk memikul salib kita setiap hari. Salib atau penderitaan tidak perlu ditakuti atau dihindari. Seorang pengecut yang tidak mau mengambil risiko atau kesusahan tidak akan pernah mengalami kemajuan dalam hidupnya. Ada banyak kesulitan hidup di depan mata kita. Berbahagialah mereka yang mempunyai keyakinan diri untuk berani menghadapi dan menanggungnya. Orang demikian ibarat mereka yang bersedia berlari mengejar bus, dengan risiko jatuh daripada mereka yang duduk malas membiarkan bus berlalu begitu saja.
Allah yang berbelas kasih, semoga berkat-Mu yang berlimpah membuat aku semakin tegar dalam menanggung salibku setiap hari. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar