Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Agustus 01, 2011

1 Agustus 2011
Pekan Biasa XVIII
Pw St. Alfonsus Maria de Liguori, UskPujG. (P)


Setelah Yesus mendengar berita itu me­nyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: ”Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka: ”Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Jawab mereka: ”Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.” Yesus berkata: ”Bawalah ke mari kepada-Ku.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.


Renungan
Cobalah berjalan berkeliling dalam radius 200 meter di sekitar tempat tinggal atau tempat kerja kita, lalu hitung ada berapa restoran atau kedai makanan dan sejenisnya di sana. Saat terjadi krisis ekonomi banyak karyawan yang (terpaksa) berhenti kerja, lalu membidik ”lahan” ini sebagai ”dunia baru” untuk mengais rezeki dan meraih sukses. Bahkan pada saat krisis berlangsung, kedai makanan bertumbuh pesat seperti jamur di musim hujan. Alasannya jelas, karena manusia membutuhkan makanan dalam situasi apa pun.

Dalam perjalanan melintasi padang gurun menuju Tanah Terjanji, umat Israel bersungut-sungut karena kekurangan makanan. Tidak ada daging, ikan, sayuran, dan buah-buahan sebagaimana yang mereka nikmati di tanah Mesir. Hanya ada ”roti manna”. Dalam Injil hari ini juga digambarkan bagaimana Yesus tergerak hatinya, lalu meminta para murid-Nya untuk memberi makan orang banyak yang hadir menemuinya setelah kematian Yohanes Pembaptis.

Manusia membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Setiap hari—dengan bekerja—kita mengais rezeki agar bisa membeli makanan dan minuman untuk menyambung hidup kita. Juga bagi keluarga dan sesama. Pada saat yang sama, apakah kita juga berpikir tentang santapan rohani bagi jiwa kita, keluarga, dan sesama kita? Bukankah manusia baru sempurna kalau kedua unsur jasmani dan rohaninya sehat karena diberi santapan yang pas takarannya, pada waktu yang pas juga.

Tuhan, beri aku kesempatan untuk menyempurnakan diriku melalui santapan jasmani dan santapan rohani yang seimbang. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: