Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, November 21, 2011

21 November 2011
Pekan Biasa XXXIV
Pw Maria Dipersembahkan kepada Allah (P); St. Nikolo Giustiniani

Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”

Renungan
Suatu hari, seorang petani sedang berada di gubuk tengah sawah miliknya untuk makan siang. Hari itu ia hanya membawa bekal nasi sebungkus dengan tahu dan tempe sebagai lauk. Setelah mencuci tangan dan bersiap untuk menyantap makanan, tiba-tiba dari kejauhan dilihatnya seorang pengemis datang menghampirinya. Sesampai di dekat petani tersebut, si pengemis yang kehausan—dengan mengiba—meminta air minum. Dengan ikhlas, petani tersebut memberikan tidak hanya air minum, tetapi juga separuh dari nasi dan lauknya kepada pengemis tersebut.

Kisah janda miskin dalam Injil hari ini yang mempersembahkan seluruh nafkahnya menjadi bukti konkret bagaimana ”memberi” itu pertama-tama adalah soal kehendak. Kehendak memberi mengesampingkan kekurangan diri sendiri dan mendorong orang berani berbagi. Semoga semangat janda miskin dan petani sederhana itu menjadi semangat kita. Entah berkekurangan, entah berkelimpahan, semoga kita senantiasa mau membagikan apa yang kita miliki untuk Tuhan dan sesama.

Tuhan, ajarilah aku untuk senang memberi. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: