- Bacaan I: 2Sam. 24:2.9–17
- Mazmur: Mzm 32:1–2.5.6.7; R: 5c
- Injil: Mrk. 6:1–6
Renungan
Seorang pemuda merantau ke tanah seberang. Di perantauan, ia mengalami banyak hal dan peristiwa yang berbeda dengan di kampungnya. Segala kesulitan dan perjuangan menempanya menjadi seorang yang semakin dewasa dan matang. Pandangan hidupnya pun ikut berubah, tidak sesempit sebelumnya. Ketika ia pulang kampung, ia telah menjadi seorang yang lain. Ia memandang banyak persoalan dengan kacamata yang lebih arif bijaksana. Sayang, orang di kampungnya tidak menerima pandangan yang berbeda itu.
Begitulah juga yang dialami Yesus. Ketika Ia pergi meninggalkan Nazaret, kampung halaman-Nya, Ia seperti pemuda lainnya. Namun, sementara Ia pergi, Ia tumbuh dan makin menyadari rahmat Allah dan keselamatan-Nya. Namun sayang, penduduk yang lain tidak mampu mengerti hal ini.
Kita semua dapat terus tumbuh dan berkembang. Ketika kita bersedia membuka hati pada rahmat Allah, maka Allah pun akan terus membuka hati dan budi kita pada kebenaran.
Tuhan Allahku, luluhkanlah ketegaran hatiku agar aku mau dan mampu mengerti misteri keselamatan Ilahi dalam hidup ini. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar