Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, April 10, 2012

10 April 2012
OKTAF PASKAH (P)
St. Vinsensius dr Lerins; Yehezkiel, Nabi

Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia me­n­je­nguk ke dalam kubur itu, dan tam­pak­lah olehnya dua orang malaikat berpa­kai­an putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, ”Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, ”Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus ber­diri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu ada­lah Yesus. Kata Yesus kepadanya, ”Ibu, me­nga­pa engkau menangis? Siapakah yang eng­kau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya, ”Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, ”Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, ”Rabuni!”, artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, ”Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, ”Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Renungan
Mata hati kita sering dibutakan oleh perasaan sedih, cemas, bingung dan perasaan negatif lainnya. Perasaan negatif itu melumpuhkan kemampuan untuk melihat kebenaran. Pandangannya tidak lagi objektif. Malaikat tidak dilihatnya sebagai malaikat; Tuhan Yesus dipandangnya sebagai tukang kebun. Ketika Yesus bertanya ”siapakah yang engkau cari?” Maria pun tidak bisa menjawabnya. Kesadarannya pulih kembali ketika Yesus secara pribadi memanggil namanya: ”Maria!”

Panggilan yang personal itulah yang menghentikan ”puting beliung perasaan negatifnya” dan membangunkan kesadarannya bahwa Yesus hadir didekatnya. Tampaknya, saking gembiranya, dia ingin memegang dan menggenggam Tuhan Yesus. Namun, Tuhan mengingatkan: ”Jangan memegang Aku!” Tuhan tidak mungkin kita genggam dan kuasai.

Pengalaman disapa oleh Tuhan secara pribadi adalah bekal yang cukup kuat dan penuh daya untuk menjadi saksi kebangkitan. Pengalaman itu akan kita miliki kalau kita keluar dari aneka perasaan negatif dan berfokus pada Allah sendiri.

Tuhan Yesus, sapalah aku dengan namaku seperti Engkau menyapa Maria Magdalena agar aku mempunyai pengalaman indah, mendalam, dan kuat tentang kasih-Mu sehingga aku layak menjadi saksi-Mu. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2012

0 comments: