- Bacaan I: Kis. 2:36–41
- Mazmur: Mzm 33:4–5.18–19.20.22; R: 5b
- Injil: Yoh. 20:11–18
Renungan
Mata hati kita sering dibutakan oleh perasaan sedih, cemas, bingung dan perasaan negatif lainnya. Perasaan negatif itu melumpuhkan kemampuan untuk melihat kebenaran. Pandangannya tidak lagi objektif. Malaikat tidak dilihatnya sebagai malaikat; Tuhan Yesus dipandangnya sebagai tukang kebun. Ketika Yesus bertanya ”siapakah yang engkau cari?” Maria pun tidak bisa menjawabnya. Kesadarannya pulih kembali ketika Yesus secara pribadi memanggil namanya: ”Maria!”
Panggilan yang personal itulah yang menghentikan ”puting beliung perasaan negatifnya” dan membangunkan kesadarannya bahwa Yesus hadir didekatnya. Tampaknya, saking gembiranya, dia ingin memegang dan menggenggam Tuhan Yesus. Namun, Tuhan mengingatkan: ”Jangan memegang Aku!” Tuhan tidak mungkin kita genggam dan kuasai.
Pengalaman disapa oleh Tuhan secara pribadi adalah bekal yang cukup kuat dan penuh daya untuk menjadi saksi kebangkitan. Pengalaman itu akan kita miliki kalau kita keluar dari aneka perasaan negatif dan berfokus pada Allah sendiri.
Tuhan Yesus, sapalah aku dengan namaku seperti Engkau menyapa Maria Magdalena agar aku mempunyai pengalaman indah, mendalam, dan kuat tentang kasih-Mu sehingga aku layak menjadi saksi-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar