- Bacaan I: Kis. 4:1–12
- Mazmur: Mzm 118:1–2.4.22–24.25–27a; R: 22
- Injil: Yoh. 21:1–14
Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: ”Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.” Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: ”Marilah dan sarapanlah.”
Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: ”Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Renungan
Cinta itu membuka pandangan. Membuat hati lebih mudah mengenal kehadiran Allah di mana-mana. Murid yang dikasihi Yesus cepat mengenali siapa pribadi itu, dia berkata kepada Petrus: ”Itu Tuhan!” Pengenalan ini menggerakkan murid-murid lain untuk segera mendekati Yesus dan menikmati kebersamaan dengan Dia.
Ketulusan hati untuk mencintai sesama dan Allah tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi mampu menggerakkan orang lain untuk datang kepada Allah. Setiap kali kita mampu berkata: ”Itu Tuhan” maka kita menggerakkan banyak orang untuk mengarahkan hidupnya pada Allah sumber segalanya.
Tuhan, ajarilah dan mampukanlah aku untuk mencintai sesama dan menjadi peka akan kehadiran-Mu dalam peristiwa sehari-hari sehingga aku bisa membawa banyak orang untuk menyembah-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar