Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, April 17, 2012

17 April 2012
Pekan Paskah II (P)
St. Anisetus, Paus; Sta. Klara Gambacorta; B. Baptista Spagnoli dr Mantua

”Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dila­hirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya: ”Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?”

Jawab Yesus: ”Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima ke­sak­sian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain daripada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”


Renungan
Cara hidup kaum beriman senantiasa diwarnai oleh gambaran siapakah Allah baginya. Kalau Allah diimani sebagai yang mahakuasa dan adil, menghukum yang salah dan mengganjar yang benar, maka hidup umat-Nya akan diliputi oleh ketakutan, formalitas, kaku dan cenderung menilai orang lain secara ”hitam atau putih”. Rasa belas kasih sangat kurang.

Umat Gereja perdana mengimani Allah sebagai ”KASIH”. Allah digambarkan sebagai Bapa yang murah hati. Wujud kasih Allah untuk manusia nyata dalam Yesus. Setelah Yesus wafat dan bangkit, kasih Allah dilanjutkan oleh Roh Kudus.

Iman akan Allah yang mahakasih itu oleh umat Gereja perdana diwujudkan dalam berkumpul, berdoa, dan merayakan Ekaristi bersama. Mereka juga setia pada ajaran para rasul dan tidak mengenal milik pribadi. Harta mereka menjadi milik bersama.

Mereka saling membantu dan tidak ada yang kekurangan. Cara hidup seperti itu menarik perhatian banyak orang sehingga dalam waktu singkat jumlah anggota Gereja bertambah banyak.

Iman kita dasarnya adalah iman para Rasul, yaitu mengimani Allah yang adalah kasih. Iman kita akan hidup dan menjadi daya tarik serta daya pikat bagi orang banyak kalau kita mewujudkan kasih Allah dalam kerukunan, tekun dalam ajaran rasuli serta rela membagikan milik kita kepada sesama.

Tuhan Yesus, setiap minggu aku merayakan Ekaristi sebagai ungkapan syukur dan wujud ke­satu­anku dengan seluruh Gereja-Mu. Ajarilah aku agar tidak hanya merayakan Ekaristi, tetapi juga rela berbagi. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2012

0 comments: