Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, April 02, 2012

2 April 2012
Pekan Suci (U)
St. Fransiskus dr Paula; Sta. Teodosia; Sta. Maria dr Mesir

Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu me­minyaki kaki Yesus dan menyekanya de­ngan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, se­orang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, ”Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan da­lam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, ”Biarkanlah dia melakukan hal ini meng­ingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Renungan
Sudah tiga kali ini Pak Petrus selingkuh dengan wanita yang secara fisik lebih jelek daripada Bu Petrus. Bu Petrus merasa dicampakkan seperti sampah. Dia tidak mau mengalami situasi tanpa ujung seperti ini. Dia menggugat cerai ke pengadilan sipil. Pengacaranya menganjurkan agar ia pikir ulang karena ketiga anaknya masih di bangku sekolah. Namun, Bu Petrus kekeh. Tetap mau cerai karena dia ingin kepastian. Tentang ketiga anaknya akan dipikir kemudian.

Orang yang hidup menurut kehendak Tuhan harus berani menjalani ketidakpastian hidup itu sendiri, berani berziarah bertahun-tahun di padang gurun yang gersang dan garang, dengan hanya satu yang bisa diandalkan, yaitu kasih Tuhan. Seorang pemberani memahami kerentanan dirinya. Keberanian mengandung keutamaan lain, yaitu kesabaran. ”Orang sabar adalah dia yang tidak lari dari yang jahat, namun tidak pula membiarkan dirinya dibikin susah oleh yang jahat itu.”

Tuhan Yesus adalah seorang pemberani dan sabar. Dalam situasi sulit, tegang, menjelang kematian-Nya, Dia tetap tenang. Dia mengunjungi keluarga Lazarus, menikmati perjamuan bersama dan membiarkan Maria memburati tubuh-Nya dengan minyak narwastu murni. ”Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya”. Dia tetap tenang, penuh sukacita, dan mencintai, walau terancam untuk dibunuh.

Tuhan Yesus, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu yang bening, tenang dan tetap mencinta walau banyak godaan dan gangguan di sekitarku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2012

0 comments: