- Bacaan I: Kis. 11:1–18
- Mazmur: Mzm 42:2–3;43:3.4; R: 42:3a
- Injil: Yoh 10:1-10
Maka kata Yesus sekali lagi: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.Akulah pintu; barang siapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Renungan
Petrus sebagai seorang Yahudi, mempunyai kewajiban untuk menaati aturan agama tentang makanan haram dan halal. Aturan ini mempunyai dampak terhadap pewartaan Injil bahwa Injil tidak mungkin diwartakan kepada orang yang tidak mempunyai aturan haram dan halal. Ini artinya ”membatasi gerak Roh Kudus” dan karya keselamatan.
Aturan haram dan halal ini sudah ada jauh sebelum Yesus lahir dan pada zaman Yesus hal ini di gugat Yesus. Yesus adalah pintu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Orang diselamatkan bukan karena menaati aturan haram atau halal, tetapi karena mendengarkan Yesus dan membiarkan dirinya dituntun Yesus.
Hukum, aturan dan adat istiadat tetap dibutuhkan oleh manusia yang hidup bersama dan bermasyarakat. Alangkah indahnya bila nilai luhur Injil bisa bersinar dalam aturan dan adat istiadat sehingga iman kita mengakar kuat pada budaya setempat. Namun bila ada benturan, nilai injil harus dimenangkan karena nilai itu berasal dari Allah yang menyelamatkan.
Tuhan Yesus, bukalah wawasanku terhadap adat istiadat yang ada dalam masyarakatku. Ajarilah aku memakai budaya setempat untuk wadah pewartaan Kerajaan-Mu sendiri. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar