- Bacaan I: 2Ptr. 3:12–15a.17–18
- Mazmur: Mzm 90:2.3–4.10.14.16; R: 1
- Injil: Mrk. 12:13–17
Renungan
Salah satu kecenderungan jahat yang bisa menyakiti hati orang lain dan bahkan memecah belah persaudaraan adalah suka membanding-bandingkan. Orangtua kadang tidak sadar membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya sehingga terjadi ketegangan antarmereka; bawahan membandingkan pimpinan yang satu dengan yang lainnya atau sebaliknya pimpinan membandingkan karyawan yang satu dengan yang lainnya; umat membandingkan pastor parokinya yang dulu dengan pastornya yang sekarang dan juga sebaliknya. Berbagai alasan dan motivasi melatarbelakangi dan mendorong orang untuk melakukan hal itu.
Perbuatan jahat itu juga dilakukan oleh orang-orang Farisi dan Herodian. Mereka mau menjebak Yesus dengan cara menanyakan mana yang harus diutamakan: membayar pajak kepada kaisar atau tidak? Jika membayar pajak berarti memihak kaisar dan itu artinya mengkhianati Israel; jika tidak membayar pajak berarti menentang kaisar. Terhadap jebakan itu Yesus memberikan jawaban yang mengarahkan pikiran mereka pada sikap menghargai dan menghormati setiap kuasa dengan semestinya. Penghargaan kepada kaisar tidak berarti dan tidak boleh meniadakan penghormatan dan sembah sujud dalam ketaatan iman kepada Allah. Demikian juga sebaliknya, ketaatan iman kepada Allah bukan berarti meniadakan penghormatan kepada kuasa di dalam pemerintahan. Dengan kata lain, jawaban Yesus itu mau mengajak kita agar bisa menempatkan diri dengan tepat dan semestinya.
Ya Tuhan, aku bersyukur bahwa Engkau mengajarkan aku untuk bersikap hormat terhadap Engkau dan para pemimpin di dunia ini. Jadikanlah aku murid-Mu yang selalu melaksanakan kehendak-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar