Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Kamis, September 22, 2011

22 September 2011
Pekan Biasa XXV (H)
St. Thomas dr Vilkanova; St. Mauritius, dkk; St. Ignatius dr Santhi; Yusuf Calasanz Marques; Henrikus Saiz, dkk.

Herodes, raja wilayah, mendengar se­gala yang terjadi itu dan ia pun me­rasa cemas, sebab ada orang yang menga­takan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata: ”Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Renungan
Kecemasan dan kegelisahan senantiasa menghantui orang-orang yang sedang berkuasa. Bagi mereka, setiap orang patut dicurigai dan diwaspadai keberadaan-Nya.

Rupanya, itulah yang dialami oleh Herodes, raja wilayah. Dia gelisah dan cemas dengan kehadiran dan pengaruh Yesus dalam masyarakat. Segala yang dilakukan Yesus, tampaknya mengingatkan dia terhadap Yohanes Pembaptis yang telah dipenggal kepalanya. Dia khawatir bahwa pengaruh ajaran-Nya akan membahayakan kekuasaannya. Oleh karena itu, Herodes ingin mencari tahu tentang Yesus. Dia menganggap Yesus sebagai saingan beratnya.

Kekuasaan bukanlah jaminan keselamatan hidup kita. Karena jabatan, kita tidak bisa tidur dengan nyenyak. Karena kekuasaan, kita menjadi orang yang mudah curiga terhadap orang lain. Kehadiran orang lain, kita anggap sebagai saingan. Kita menjadi takut terhadap keberadaan dan karya orang lain. Namun, semua itu tidak akan terjadi bila kita mengemban jabatan atau kekuasaan kita untuk melayani, bukan untuk menguasai sesama kita.

Ya Tuhan, berilah aku hati yang suci. Jauhkanlah diriku dari sikap curiga terhadap sesamaku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: