- Bacaan I: Why 7:2–4,9-14
- Mazmur: Mzm 24:1-2,3–4ab,5–6; R: 6
- Bacaan II: 1Yoh 3:1–3
- Injil: Mat 5:1–12a
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga.”
Renungan
Setiap orang ingin bahagia. Segala usaha ditempuh agar kebahagiaan itu didapatkan. Usaha yang ditempuh masing-masing orang berbeda-beda tergantung bagaimana dia mengartikan kebahagiaan itu. Ada yang menyangka kebahagiaan itu ada dalam harta benda sehingga seluruh hidupnya dipakai untuk mengumpulkan harta benda. Ada yang mengira kebahagiaan itu ada dalam jabatan tinggi, akibatnya orang mengejarnya mati-matian. Apakah ketika hal-hal itu diperoleh, orang otomatis bahagia? Ternyata tidak. Harta benda dan jabatan sering kali belum cukup memenuhi kerinduan manusia akan kebahagiaan.
Sabda bahagia Yesus hari ini mengingatkan kita akan jalan kebahagiaan yang bisa ditempuh kalau kita menginginkan kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati dapat kita peroleh kalau kita hidup dalam keutamaan-keutamaan, senantiasa mengandalkan Tuhan, dan memperjuangkan kebenaran serta perdamaian. Siapa pun dijanjikan kebahagiaan jika melewati jalan itu. Lewat jalan ini orang bukan hanya akan memperoleh kebahagiaan, tetapi juga kekudusan. Pada diri semua orang kudus yang dirayakan pestanya hari ini, kita mendapatkan contoh konkret pribadi-pribadi yang berhasil melewati jalan itu. Mereka bukan hanya menjadi bahagia, tetapi juga kudus.
Ya Tuhan, berkat teladan para kudus, semoga aku tidak henti-hentinya memperjuangkan kebahagiaan dan kekudusan dalam hidup sehari-hari. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar