Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Kamis, Januari 12, 2012

12 Januari 2012
PEKAN BIASA I (H)
Sta. Hilda; St. Modestus; St. Elred/Aelredus; St. Bernardus dr Corleone

Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, kata­nya: ”Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahir­kan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh be­las kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, men­­jamah orang itu dan berkata kepada­nya: ”Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: ”Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu per­sembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menye­bar­kannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Renungan
Di saat sakit siapa yang tidak mau sembuh? Semua orang pasti punya kerinduan untuk dibebaskan dari penyakit, baik fisik maupun psikis. Bisa dibayangkan kerinduan orang-orang yang karena penyakit tertentu diasingkan atau dikucilkan dari masyarakat. Dari waktu ke waktu kita masih mendengar berita tentang pemasungan. Belum lama ini ada berita tentang seorang wanita bernama Siti Nuryalina Purba (41) yang dipasung selama 20 tahun. Ia hanya duduk dan berbaring di atas tempat tidur yang terbuat dari kayu. Kaki kiri Siti diikat dengan rantai besi sepanjang satu meter. Ia dipasung bersama adiknya Janter. Keduanya mengalami kelainan jiwa dan menghabiskan waktunya di dalam pasungan, termasuk untuk buang hajat. Sungguh malang nasib keduanya. Masih banyak kisah sejenis. Mereka terkucilkan.

Dalam Injil dikisahkan tentang seorang berpenyakit kusta yang datang menemui Yesus meminta penyembuhan: ”Kalau Engku mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (Mrk. 1:40). Yesus tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menunjukkan belarasa ilahi. Hati-Nya tergerak oleh belas kasih melihat penderitaan fisik dan batin orang ini, yang terkucil dari masyarakatnya. Yesus tersentuh menyaksikan betapa besar iman dan penyerahan dirinya, yang merupakan syarat yang mencukupi untuk disembuhkan. Yesus menjamahnya, suatu tindakan yang tidak lazim terhadap seorang kusta, yang biasanya dijauhi. Dengan menjamahnya secara langsung Yesus menunjukkan cinta, belarasa dan kebaikan Allah. Tindakan Yesus ini adalah komunikasi cinta Allah, bukan ekskomunikasi. Hasilnya ialah orang kusta itu menjadi bersih dan sukacita menghinggapinya dan ia menyebarluaskan berita gembira ini.

Tuhan Yesus Kristus, nyalakanlah hatiku dengan cinta dan perasaan belarasa. Jadikanlah aku bersih agar aku mewartakan belas kasih dan kebaikan-Mu di mana pun aku berada. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: