- Bacaan I: Hos. 11:1.3–4.8c–9
- Mazmur Tanggapan: Yes. 12:2–3.4bcd.5–6 R: 3
- Bacaan II: Ef. 3:8–12.14–19
- Injil: Yoh. 19:31–37
Renungan
Ketika kita sakit hati karena sikap atau perbuatan seseorang, kita bisa berubah menjadi jahat, beringas, kejam dan bahkan sadis terhadap orang yang menyakiti hati kita agar ia mengalami hal yang sama. Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Juga Yesus mengajarkan bahwa orang yang hatinya suci, ia akan mengalami kebahagiaan karena melihat Kerajaan Allah. Apa yang diajarkan Tuhan itu sering kita alami secara nyata.
Hati kita akan membuahkan kebaikan ketika disenangkan, sebaliknya membuahkan kejahatan ketika mengalami kekecewaan dan sakit. Jadi, hati adalah tempat asalnya kemurnian dan kesucian, dan juga tempat munculnya kejahatan. Maka sebenarnya setiap orang berada dalam ‘medan pertempuran’ antara yang baik dan yang jahat.
Kisah lambung Yesus yang ditikam tombak dan mengeluarkan air dan darah, menyimbolkan ketika Tuhan disakiti, justru Ia mengeluarkan kehidupan, yang dilambangkan dengan darah dan air. Itu perwujudan konkret kasih Allah yang menyelamatkan umat-Nya, walaupun umat telah menyakiti hati-Nya. Perayaan Hati Yesus Yang Mahakudus hari ini mengajak kita untuk menilik kembali keadaan hati kita saat ini, apakah sudah seperti hati Yesus sendiri, yang lembut, penuh cinta, tulus, maha rahim, dan rendah hati
Ya Tuhan, aku ingin memiliki hati yang penuh dengan cinta kasih seperti hati-Mu sendiri. Utuslah Roh-Mu agar selalu bersamayam di hatiku dan menuntun aku menjadi seperti Engkau yang selalu mencurahkan kasih kepada siapa pun. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar