- Bacaan I: Sir. 48:1–14
- Mazmur: Mzm 97:1–2.3–4.5–6.7; R: 12a
- Injil: Mat. 6:7–15
Renungan
Ada beberapa orang yang takut diminta untuk memimpin doa dalam sebuah pertemuan dengan alasan tidak bisa berdoa dengan kata-kata bagus dan semacamnya. Ada pula yang berdoa dengan berkobar-kobar dan suara lantang, sehingga terasa bukan memohon, tetapi memerintah Allah. Ada lagi yang berdoa dengan menangis meraung-raung seolah-olah meminta perhatian khusus dari Allah atas keadaannya yang sangat menyedihkan. Macam-macam gaya dan ekspresi dalam berdoa kita jumpai. Lalu, kita harus bagaimana dalam berdoa?
Yesus hari ini mengajar kita bagaimana kita harus berdoa.
Tuhan Yesus tekun dalam karya, tetapi juga tekun dalam doa. Di tengah-tengah kesibukan-Nya, Ia selalu meluangkan waktu untuk berdoa. Keempat injil menunjukkan bahwa Yesus tidak pernah lepas dari doa. Selain Yesus memberikan teladan untuk berdoa, Ia juga memberikan nasihat bagaimana para murid harus berdoa. Ia memberikan nasihat supaya kalau berdoa itu jangan bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Terkabulnya sebuah doa tidak tergantung dari panjangnya kata-kata yang kita ucapkan.
Allah sudah tahu apa yang kita perlukan sebelum kita meminta. Selanjutnya Tuhan Yesus mengajarkan sebuah doa yang kita kenal sekarang dengan doa Bapa Kami. Mari kita meneladan Tuhan Yesus dalam hal berdoa dengan tekun, sekalipun kita sibuk dengan pekerjaan dan tugas-tugas kita. Berdoa dengan kata-kata sederhana, tetapi diungkapkan dengan tulus.
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah mengajarkan aku bagaimana seharusnya berdoa dan memberikan aku doa Bapa Kami yang penuh kuasa. Saat ini aku hendak mengucapkan doa ini dengan sepenuh hati dan jiwaku: Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu ....(dst.) Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar