- Bacaan I: 2Tim. 1:1–3.6–12
- Mazmur: Mzm 123:1–2a.2bcd; R: 1a
- Injil: Mrk. 12:18–27
Renungan
Sebagai minoritas kadang umat Katolik merasa cemas, takut, was-was, dan mungkin malu untuk mengatakan identitas kekatolikannya. Misalnya, ketika makan di restoran atau di tempat umum tidak berani membuat tanda salib, atau tengok kanan kiri lebih dahulu sebelum buat tanda salib. Selain itu, ada kabar bahwa orang akan terhalang kariernya jika beriman Kristiani. Oleh karena itu, kadang-kadang orang merasa tertipu; dikira setelah beriman pada Kristus hidup menjadi damai, tetapi ternyata malah sebaliknya.
Godaan perasaan-perasaan macam itu juga dialami oleh Timotius dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin jemaat. Melihat itu Paulus mengingatkan Timotius agar jangan malu dan takut mewartakan Yesus Kristus, karena Allah tidak memberikan roh ketakutan, tetapi menganugerahkan Roh Kudus yang membangkitkan kekuatan.
Nasihat ini tidak hanya sekadar ditujukan kepada Timotius, tetapi kepada setiap orang yang beriman kepada Kristus. Iman kepada-Nya selain memberikan keselamatan Ilahi, tetapi juga mempunyai konsekuensi. Ketika orang sudah memutuskan beriman kepada Kristus, hendaknya ia juga berani menanggung segala konsekuensi, sebagaimana Rasul Paulus mengalaminya. Memang tidak mudah dan tidak ringan konsekuensi iman Kristiani, tetapi Allah akan memberikan kekuatan karena Ia menganugerahkan Roh Kudus-Nya.
Ya Bapa, utuslah Roh-Mu yang kudus dan bijaksana untuk menuntun dan menguatkan aku dalam memberi kesaksian iman akan Kristus Putra-Mu dalam situasi apa pun. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar