- Bacaan I: Kis 15:1-6
- Mazmur: Mzm 122:1-2,3-4a,4b-5
- Injil: Yoh 15:1-8
Renungan
Setiap orang yang menanam menginginkan buah-buah terbaik untuk dipetik. Setiap orang yang bekerja keras menginginkan sukses sebagai hasilnya. Setiap orang ingin agar kehidupannya bermakna. Siapakah dan di manakah sumber kehidupan yang sukses dan berbuah? Ada orang yang menganggap sukses kehidupan itu ada dalam mata pencarian, karier, uang, jabatan publik, status, dan sebagainya. Ada orang yang menganggap sukses kehidupan diukur dari jabatan sebagai direktur perusahaan, jumlah mobil mewah dan perangkat lainnya, rumah yang megah dan sebagainya. Bukankah itu bersifat semu dan lahiriah semata?
Ketika Yesus berkata ”Akulah pokok anggur yang benar”, Ia menawarkan kehidupan yang sejati, kehidupan yang dilimpahi kasih Allah. Perumpamaan tentang pokok anggur merupakan suatu penggambaran yang kaya dalam masyarakat zaman itu, karena tanah Israel dikitari dengan banyak kebun anggur. Tidak mengherankan Yesaya menyebut kaum Israel sebagai ”kebun anggur Tuhan” (lih. Yes 5:7). Tuhan menumbuhkan mereka ”sebagai pokok anggur pilihan” (bdk. Yer 2:21).
Melalui Yesus, kita dijadikan kebun anggur Tuhan dan pokok anggur pilihan, yang menghasilkan kehidupan sejati. Yesus pun mengundang kita untuk tinggal di dalam Dia agar menghasilkan buah banyak, yakni kehidupan yang dilimpahi kesejatian dan kebahagiaan. Syaratnya adalah tinggal bersatu dengan Yesus.
Tuhan Yesus, Pokok Anggur Yang Sejati, dekatkanlah aku kepada-Mu agar aku senantiasa memuliakan Dikau dan menghasilkan buah-buah berlimpah bagi kemuliaan kerajaan-Mu dan bagi kesejahteraan sesama kami. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2010
0 comments:
Posting Komentar